GORESAN KISAH KU

Goresan Kisah ku:
BERPISAH UNTUK SELAMANYA
Kisah yang sangat menyedikan dalam hidupku yang tak bisa di hapuskan oleh waktu
Di usia yang masih belia aku telah merantau meninggalkan ayah dan ibu ku 
Dikala itu aku masih duduk di bangku SD, dengan kerelaan hati ku, aku siap untuk berpisa dengan kedua orang tua ku atas persetujuan mereka berdua
Perpisahan ku semata mata hanya untuk mentut ilmu agama
Waktu perpisahan yang sementara ini pun tiba, aku harus berangkat mengarungi lautan menuju tempat peratauan untuk menimba ilmu di pulau jawa
Ke sedihan pun tampak di wajah kami sekeluarga, ayah ku yang membuat tegar hatiku sedangkan ibu ku memalingkan muka tak sanggup melihat perpisahan ku karena aku anak kesayangannya dari sembilan bersaudara, aku lah anak terakhir dari sembilan bersaudara.
Detik perpisahan pun telah tiba aku mencium tangan, pipi dan kening ayah dan ibu ku yang suci itu. Ku lihat wajah ayah yang tegar yang tulus mencintai dan menyayangi ku hanya memberi semangat untuk ku dalam mengarungi kehidupan, dan aku berusaha menoleh ke wajah ibu yang penuh cinta dan kasih sayang dengan raut wajah yang sedih melihat ku yang akan berpisa dengannya untuk sementara waktu, kata ibu nak kamu harus semangat menjalani hidup ini, suatu saat kita akan bertemu dan bersama lagi. Ia ibu jawab ku. 
Aku harus berangkat....... Asalamualaikum ayah, ibu, aku berangkat dulu, ku lihat ketegaran ayah dalam ketegarannya, ku pandang ibu sambil ku melambaikan tanganku air matanya jatuh menetesi pipinya, rasanya aku ingin kebali kepelukkannya tapi apa daya aku telah di dalam sebuah kapal yang siap berlayar mengarungi lautan menuju ke pulau jawa, masih terlihat dari jauh oleh ku wajah ayah dan ibu ku yang melambaikan tangannya. Hati ku menangis mengingat wajah ibu ku yang meneteskan air matanya.
Hari demi hari aku lewati dengan kesendirian tampa sentuhan tangan suci dari ayah dan ibuku, begitu pun teman teman dan sahabat ku kamilah senasib yang Allah takdirkan.
Disitulah aku berikrar dan berjanji dengan diri ku untuk belajar ilmu agama dan ilmu ilmu lainnya dan terus berusaha sampai ke perguruan tinggi. Alhamdulillah dengan izin Allah, Allah mudahkan semua keinginanku sampe ke jenjang perguruan tinggi, ikrar dan janji ku tersebut aku tulis di selebaran kertas di waktu aku masih duduk di bangku MA kelas III, di dalam tulisan tersebut " aku akan melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi dengan biaya dari usaha ku sendiri tanpa membebani ayah dan ibu ku" alhamdulillah akhirnya tercapai juga impian ku itu. Kebahagiaan telah tampak di hadapan mata ingin membahagiakan orangtua ku terutama ibuku yg ku rindu, aku ingin beri kejutan dan kebahagiaan untuk ibu dan ayah atas keberhasilan ku dalam pendidikan dengan hasil usahaku sendiri. Hari wisudah pun telah tibah aku tak mengabarkan kepada ayah dan ibu, di hari penatianku menunggu ijazah strata satu itu. Ibu ku jatuh sakit,,, kakak kakak ku menelpon ku agar aku segera pulang menemui ibu, ibu ku memanggil manggil nama ku, ku berpikir bawa ibu merindukan ku, aku harus pulang menemui ibu walapun ijazah strata satu belum ku terima dari sekolah tinggi  tempat aku kuliah.malam nya aku berusaha mencari tiket pesawat untuk berangkat esok hari tapi malam itu tak ku dapat tiketnya, bangun paginya baru ku dapat tiketnya untuk berangkat ke esokan harinya, tiket pun telah ada di tangan pagi itu, kebahagia pun telah tampak di wajah ku untuk bertemu ibu dan ayah ku, ternyata kebahagianku di hapus oleh kesedihan sore itu,,,,,,,,,,,,,,,, ibuku berpisah dengan ku untuk selamanya.....inalilahi wa inailaihi rajiun...Allah belum mengizin kan kami untuk berasma lagi, mungkin kata kata ibu yang dulu ia katakan kepada ku mungkin maksudnya kita akan bersama lagi mungkin disurganya Allah bukan di dunia. Sore itu pun aku menangis sejadi jadinya sahabat ku menenangkan ku dengan kata kata indah" sabar, Allah lebih tau keinginan hamba, dan akan bahagia pada waktunya" kamu harus berangkat besok tidak boleh kamu berputus asa atas takdir Allah doakan untuk ibu mu, dia sangat menginginkan kebersamaan mu dengannya, semoga dengan doa mu ibu mu masuk surga, aku terhentak diam dari sedih ku, ku pandang teman ku sangat tulus menasehatiku, tentu aku berharap sekali ibuku masuk surganya Allah dan aku harus menjadi anak yang sholeh yang selalu mendoakan orang tua ku. Tibalah esokan hari aku harus berangkat untuk menemui jasad ibu ku, namun semua itu terhalang oleh rintangan di sebuah perjalanan dan akhirnya aku tak sempat menemui jasad ibu ku, keluargaku menelpon ku agar aku cepat cepat datang tapi semua itu Allah udah mengatur jalan hidupku agat tak melihat jasad ibu ku. Aku hanya beri kabar kepada kakak kakak ku agar ibu ku di segerakan untuk di kebumi kan jangan menunggu ku, karena aku dapat rintangan di perjalanan dari bendara ke kampung halaman,,, akhirnya orang orang mengubur ibu ku tanpa aku di adapan jasad nya. Aku tak sempat melihat jasadnya
Aku tak sempat mencium keningnya yang terakhir kali
Aku tak sempat mensholatkannya
Aku tak sempat memasukan jasad ibu ku ke lianglahat dan mengarahkan jasadnya ke arah kiblat
Sore menjelang magrib ku tiba di rumah, kakak kakak dan keluargaku yang melihatku yang datang mereka menangis histeris sejadi jadi, mereka mengabarkan bahwa ibu ku merindukan ku dan menginginkan ku berada di dekatnya di detik detik terakhir hidupnya.... Aku hanya menangis menatap kamar ibu ku... Ayah ku yang telah berumur lanjut usia datan merangkul aku,,, aku menangis di hadapan ayah ku,,,, aku ucapkan kata maaf di hadapan ayah,,,, ayah maaf kan aku mungkin selama ini aku tidak memperhatikan kalian berdua,,, tapi aku berjuang di tempat perantauan untuk mewujudkan impian kalian agar aku menjadi anak yang baik dan shaleh,,,, ayah aku berjanji kepada Allah di hadapan mu ayah, aku akan selalu mendoakan kalian selama nafas ini masih terpatri di jasad ini,, dan aku akan merawat mu ayah sebagaimana ibu merawat mu,,, tidak lama dari kepergian ibu, ayah ku jatuh sakit karena faktor usia, selama dua tahun aku merawat ayah ku setela peninggalan ibu ku,,,, dua tahun aku gak bekerja, hari hari ku hanya untuk merawat ayah, memandikannya, menyuapinya,,, ku hibur dirinya dengan lantunan ayat al quran,,,, dialok terakhir yang aku ucapkan kepada ayah hari rabu jam sembilan pagi,,, ayah aku bersih kan dulu kotoran mu dan aku sucikan mu dulu,,, ayah ku hanya terdiam,,,, setelah ku bersih dan sucikan ayah ku... Lalu kakak kakak ku masuk  kekamar ayah ku jam 10  yang sedang berbaring di hadapan ku, pagi itu aku dan ayah ku mendengar murotal al quran. Karena kakak kakak ku udah di hadapan aku dan ayah ku,,, aku matikan murotal, seketika ayah ku menghembus nafas terahir di pangkuan ku.... Inalillahi wainaiaihirojiun..Aku sangat sedih dengan kepergian ayah ku tapi aku harus kuat menenang kan kakak kakak ku dan keluarga agar mereka bersedih jangan melampaui batas yang telah di tentukan oleh agama islam,,hari itu aku sangat sibuk di kala hati bersedih, aku harus mengurus jasad ayah ku dengan tangan ku,,, aku memandikannya untuk terakhir kali...aku tak perduli adat istiadat karena aku mengurus ayah ku dengan cara agama.....mengkawani nya, menyolatinya,,, aku sangat bahagia telah mengkawan kan ayah ku, dan mensholatkan nya,,, ketika sampai ke pemakaman aku tidak di perkenankan oleh sebagian kelarga untuk memasuki ayah ku ke leanglahat,,,, padahal aku menginginkannya untuk menyetuh tubuh ayah ku yang terakhir kali, membuka ikatan kain kafannya dan mengarahkan tubuhnya ke arah kiblat,,, tapi aku tak di izin kan oleh mereka,,, hanya air matalah yang menjadi saksi kesedihanku, telah ku tahan air mata ini tapi ia tetap menetes membasaih kelopak mataku,,,, tiga gumpalan tanah yang ku buang ke dalam kubur untunk menutup leanglahat ayah ku, ketika aku ingin mengambil sekop dari teman teman yang sedang menutup kubur ayah ku,mereka tak mengizinkan aku,,,,, hanya doa yang ku lantunkan kepada Allah untuk ayah dan ibu ku,,,,, RABBI GHUIRLI WALI WALIDAYA WARHAM HUMA KAMA RABAYANIGHISAGIRA.... AMIN
Ayah dan ibu ku pergi untuk selamanya
Meninggalkan ku sediri untuk selamanya
Hanya lantunan doa selamanya untuknya
Agar mereka bahagia selamanya
Tanpa disiksa oleh-Nya
Dikarena kan oleh dosa dosanya
Kini aku jadi asbab penghapusnya
Agar mereka dimasukan ke surga-Nya

@Mbay Flores NTT

***Muhammad Nur Sumbi***

Komentar